JAKARTA - Setiap bulan selalu ada fenomena astronomi yang terjadi dan menarik untuk diamati. Apa saja fenomena astronomi Maret 2024?
Peneliti Pusat Riset Antariksa Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (ORPA) Badan Riset dan Inovasi Nasional Farahhati Mumtahana, saat live BRIEF (BRIN Insight Every Friday) edisi ke 103, Jumat (5/1), sudah menyampaikan dengan rinci fenomena astronomi yang terjadi selama tahun 2024.
Khusus di bulan Maret, ada fase Bulan Baru pada 10 Maret dan Bulan Purnama pada 25 Maret. Lalu pada 20 Maret, terdapat fenomena Ekuinoks Maret yakni ketika Matahari bersinar tepat di garis khatulistiwa, dan jumlah siang dan malam hampir sama di seluruh dunia. Kemudian planet Merkurius mencapai elongasi timur terbesar pada 24 Maret.
"Untuk mengamati fenomena-fenomena tersebut, perlu diperhatikan juga presentasi iluminasi Bulan terkait fase Bulan. Bulan baru lebih bagus untuk melakukan pengamatan, dibanding saat Bulan purnama karena cahayanya terlalu terang, mengalahkan objek langit lainnya," kata Peneliti Ahli Pertama BRIN tersebut, dikutip dari situs BRIN.
Sebenarnya ada fenomena Gerhana Bulan Penumbra pada 24-25 Maret, berbarengan dengan saat umat Islam di seluruh dunia sedang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Sayangnya, gerhana ini tidak mampir ke Indonesia.
Gerhana Bulan Penumbra 24-25 Maret hanya melintasi wilayah Eropa, Asia Utara/Timur, Australia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Samudra Pasifik, Atlantik, dan Antartika.
"Ada juga fenomena gerhana di tahun 2024, tetapi sayangnya tidak melintas di wilayah Indonesia. Namun dapat dijadikan pertimbangan jika ingin merencanakan wisata atau ekspedisi mengejar gerhana," ujar Farah.
Setelah Gerhana Bulan Penumbra pada 24-25 Maret, selanjutnya ada Gerhana Matahari Total 8 April, Gerhana Bulan Sebagian 17-18 September, dan Gerhana Matahari Cincin 2 Oktober.
0 Response to "Fenomena Astronomi Maret 2024: Ekuinoks dan Gerhana Bulan saat Ramadan"
Post a Comment